Kata Pengantar


Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Tugas ini. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Tugas ini dibuat untuk memberikan kemudahan kepada teman-teman khususnya yang ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih dalam tentang Agama Hindu.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman–teman seperjuangan kamiyang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikanTugas ini.

Dan kami harap Tugas ini dapatbermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Kamijuga menyadari dalam pembuatan Tugas ini masih terdapat banyakkekurangan, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman agar dapatmembangun bagi penyempurnaan Tugasini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Senin, 05 Juni 2017

Karya dan Pemikiran Mahaguru Sankara Dalam Agama Hindu

MAKALAH

Karya dan Pemikiran Mahaguru Sankara Dalam Agama Hindu




Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Hindu


Dosen Pembimbing : Siti Nadroh, MA











Disusun Oleh :


Moh Munip Akbar : 11140321000011


Muhammad Fauzan : 11160321000055





JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017


BAB I


PENDAHULUAN





A.  LATAR BELAKANG


Alhamdulillah  Pujsyukur  kita  panjatkan  khadirat  Allah  yang  Maha  Kuasa  atas berkah  kesehatan  dan  rahmat-Nya.   Sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  makalah  ini denga judul  Mahaguru   Sankar Kary dan   Pemikiranny Dalam  Agam Hindu. Makalah ini  disusun  bertujuan untuk  memenuhi  tugas  mata  kuliah  Agama  Hindu.  Selain it sebaga upay untu melatih   dan   meningkatkan   kemampuan   mahasiswa/i  dalam menyusun  karya tulis.
Kami  menyadari  bahwa  masih  terdapat  banyak   kekurangan  dan  keterbatasan

dalam penyusunan makalah iniOleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca  sekalian  demi memperbaiki makalaini untuk  penulisalain  di kemudiahari. Semog makala in dapa mendatangka manfaa bagi   kit semua Sekia dan terimakasih.

B.  RUMUSAN MASALAH

1.   Siapa itu MahagurSankara?

2.   Bagaimana  Riwayat PerjalanaHidup MahagurSankara?

3 Bagaimana  Karya dan PemikiraSankara Dalam Agama Hindu?

4 Bagaimana  Komparasi PemikiraSankara Dengan Ramanuja?

5 Bagaimana  Komparasi Pemikiran  Sankara Dengan Kumarilah?



C.  TUJUAN PENULISAN

1.   Mengetahui Siapa itu MahagurSankara.

2.   Mengetahui Riwayat  Perjalanan Hidup MahagurSankara.

3.   Mengetahui Karya dan PemikiraSankara Dalam Agama Hindu.

4.   Mengetahuhi Komparasi pemikiraSankara Dengan Ramanuja.

5.   Mengetahuhi Komparasi pemikiraSankara Dengan Kumarilah.


BAB II PEMBAHASAN



A.  PROFIL MAHAGURU SANKARA



Sankara  atau  biasa  juga  disebut  denganama  Adi Sankaracharya,  ia lahir  pada tahun  778M  dari pasangasuami istri yang bernama Sri Sheoguruji dan Mata  Subadra. Waktu vaishakh shukla parchami  bebarapa abad sebelum Kristen muncul, disebuah desa yang  bernama  kaladi.  Dia  adalaseorang tokoh filsuf suci Hindu teragung dan dianggap juga sebagai reinkarnasi dari dewa Siwa.

Sankara  adalah  pendiraliran  filsafat  Advaita,  karyanya  dalam bahasa  sanskerta menghimpun  doktriadvaita,  persatuan atman dan nirguna brahmanyaitu brahman tanpa atribut.  Karya-karyanya  menguraikan  pemikiran-pemikirayanterdapat  dalam Upanishad I jug menuli penafsiran   terhada suplemen-suplemen Weda (Brahmah Sutra Upanishad utama, dan Baghawadgita) dalam upaya mendukung  tesisnya.

Shankar mengembar di anak    benu India    untuk    menyebarka filsafatnya melalu diskus da deba denga filsu lainnya I menekankan   pentingny hidup melepaska dir dar ikatan   duniawi  sebagaiman diajarkan   dala Upanishad   dan Brahma   Sutra,  pada  saaat  mazhab  Mimamsa menekankan  ritualisme  yang  ketat  dan mengabaikan      hidup      sebagai      petapa.      Shankara      masyhur      sebagai     pendiri empat matha ("biara") yan membant perkembangan kebangkitan da penyebaran
Adwaita Wedanta sehingga  ia dikenal sebagai revivalis  agung.1











1 Mat ius Ali. Filsafat India Sebuah Pengantar Hinduism e dan Budhaism e. Jakart a: sanggar luxor, 2010. h. 109





B.  RIWAYAT PERJALAN HIDUP MAHAGURU SANKARA


Banya peristiw ata kejadia ajai yan dikisahkan   sehubungan   dengan perjalanahidup  yang  dialami Sankara.  Pada  waktu  mudanya,  suathari ia  pergi untuk meminta-mint da seorang   wanit yang   sanga miskin   memberiny buah amla yang satu-satuny tersis di   rumahnya Tersentu ole sifa kedermawana da melihat kemiskinan  wanita  tersebut,   Sankara  menyusun  doa  pujian  kepada  Dewi  Laksmi,  di depan  pintu  rumah  wanita  itu.  Sebagai  hasil  dari  doa  itu  rumah  wanita  itu  dipenuhi dengaemas.  Sejak  muda  Sankara  memiliki keinginayang kuat untumemasuki tahap hidup sannyasa (tahap   hidup   pelepasan  terhadap   hal-hal  duniawi).   Untuk  mewujudkan kenginannya  itSankara  pergi mengembara  untuk  mencari seoranguru,  Sankaratiba  di tepi sungai Narmada  di India  Tengah.  Di sana,  ia tiba disebuah ashrama yang dipimpin oleh Govinda Bhagavadpada. Kemudian Sankara diterima sebagai murid oleh Govinda Bhagavadpada  yang  menganugrahi  dengan  diks sebaga sannyas dengatingkatan tertinggi,  yaittaha paramahamsa.  Kemudia  Govinda  Bhagavadpada  memerintahkan Sankara  untuk  menguraikan  secara  terperincfilsafat  Vedanta  dengan  menyusun  ulasan atau  tafsiran  terhadap   Upanisad-upanisad,   Brahma  Sutra  dan  Bhagavad-gita.   Ulasan- ulasan  Sankara  sangat  sempurna  dan  mendalam,  sehingga  dalam  waktsingkat  nama Sankara  menjadi  termashur.  Orang  lalu  memberinya  gelar Adi yang  berarti  yang  mulia atau yang utamaSedangkan kata acharya adalah sebutan untuseorang guru kerohanian yang    mengajarkan    pengetahua spiritua melalu contoh   da telada perilakunya. Sehingga  nama Sankara menjadi Adi Sankaracharya.
Adi Sankaracharya  hidup  selama  32  tahun (788-820  Masehi),  dan  mengabdikan seluruh hidupnya untuk memperbaharui dan meluruskan kembali ajaran-ajaran Weda. Sumbanga terbesa Adi   Sankarachary adalah   keberhasilanny mengalahkan   filsafat Buddha  yang  telah  membuat  agama  Hindu  tenggelam  pada  masa  itu.  Sankaracharya melakukan  debat-debat terbuka dengan para pendeta Buddha,  dan berhasil membuktikan kebenaran  ajaraWeda.  Sankaracharya  melakukan  perjalanan  ke  seluruwilayaIndia, damendirikaashrama-ashrama  di empat  penjurIndiayaitu di utara di Badrinath,  di selatan  di  Sringeri,  di  barat  di  Dwaraka  dan  di  timur  di  Puri Sankaracharya  diakui


sebagai penjelmaaataawatara Deva Sivayang merupakan seorang jenius yang hebat dan  mengagumkan,   serta  menguasai  logika.   Ia  adalah  seorang  bijak  tentang  realisasi tertinggi  dimana  filsatnya  telamemberikahiburan,  kedamaian  dan  pencerahan  pada orang-orang  yang  tak   terhitung  jumlahnya,   baik  dari  timur  maupun  barat.  Filsafatnya membuat  kagum  seluruh  dunia.  Karena  itSankaracharya  diakui sebagai pendiri filsafat Advaita  Vedanta.  Sankara  memiliki  4  orang  murid  yaitu  Padma-pada,  Hastamalaka, Suresvara atau Mandana dan Trotaka.2


C.  KARYA DAN PEMIKIRAN MAHAGURU SANKARA DALAM AGAMA HINDU



Filsafa Sankar disebu filsafa ilusionis‟   (mayavada) terutam oleh   lawan- lawannya yang menolak penyamaan dunia fenomena dengan ilusi (maya). Sankara membedaka du maca car mengetahui,    yakni vyavaharika   da paramarthika Vyavaharika adalah pengetahuan empiris, pragmatis, persefektif duniawi, sedangkan paramarthika adalah  pengetahuan  yang  diperoleh  dari  sudut  pandang  transenden,  bagi Sankara dar persefekti pragmatis duni itu   adalah   nyata artinya orang   harus menerim realita dunia jika   di ingin   melakukan  suatu  tindakan.   Namun,   menurut Sankara,  ini bukan satu-satunya cara pandang yang adaOrang yang secara intuitif telah mengerti  hakikat Atman-Brahman,   tidak   dapat  lagi  menyamakan  realitas  dengan  dunia yang  sementara  dan  terus  berubah.  Hanya  orang  yang  telah  tahap  pencerahamampu melihat dunia dari sudut pandang keabadian,  dan dunia akan tampasebagai tidak real(maya).

Begitu   pul dengan maya Sankar berpendapat  bahwa maya adalah  kekuatan tuha yan tidak    permanen sedangka Rajuma menguraika bahwa maya adalah sesuatu kekuatan yang maha indah dari tuhan.

Menurut Upanisad duni in besert isiny merupaka evolus dariBrahman. Evolus in ada   bermacam-macam,    yan dikena dari Brahman   timbul panc tan
mantra dan pancmaha  bhuta dari unsur ini timbul benda Contohnya proses terjadinya



2 I Wayan Maswinara. Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darsana Samgraha). Surabaya: paramita, 2006. h.181


benda   adalah   gabungan   dari panc tan   mantra dan   panca maha   bhuta yang  terdiri dari akasa, teja, apah, bayu, prthiwi.


Menuru Sankar yang   nyat (sat adalah Brahman bahw duni ini  tidak sat   karena  dunia  ini nampak  benar-benar ada dan juga dapat diamatiOleh karena itu, dunia  dapat  dikatakaada  damaya  karena  tidak  kekal,  dapat  digambarkan  dengan seutas  tali  yang  kelihatan  seperti ular,  akatetapi yanmengamati itadalaular.  Ular itu adalah gejala psikis atau jiwaniOleh karena itu sebab  kenyataan ular itu tidak dapat dipertahankan   secar logi seba hany bayangan   sipengama saj mengatakan   tali sebagai  ular.  Sama  dengan  benda  yang  ada  didunia  yang  tidak  kekal  dapat  berubah kodratnya. Seperti halnya  ular yang bergerak karena talinya  yang bergerak .


Ulasan Brahman menurut  Sankara:

1.     Para rupa yakni rupa yang lebih tinggi.

2.     Apara rupa yakni rupa yang lebih rendah.

Para  rupa  yaitu  yang  tidak  memiliki  atau  tanpa  sifat (nirguna),  tanpa  bentuk (nirakara),    tanpa   pembeda (nirwisesa),    da tanpa   pembatas (nirupadhi).    Didalam wujudnya  Brahman  disebut Para  Brahman   atau Niguna  Brahman.  Sedangkan  Apara rupa yaitu yang memiliki sifat atau mengenakan  pembatas.


Menurut Sankara ada enam macam alat-alat pengetahuan (Pramana), yaitu; pengematan,     penyimpulan,     pembandingan,     kesaksian,     persangkaan,     dan     tiada pengetahuan.

Sankara  mengajarkan  bahwa  TuhanlayanmenurunkaajaraWeda.  Weda bukan  karya  Tuhan,  tapi  Tuhan  menurunkan  wahyu  yang  diterima  oleh  para  Rsi yang dihimpumenjadi Weda.  Sankara  menyatakan  bahwa  Weda  akan muncul kembali pada zaman berikutnya.


Menurut Sankara ada dua macam pengetahuayaitu:


a Pengetahuan    yang    lebih    tingg (Pra    Widya)    Pengetahuan    yan lebi tinggi mengandung  segala  macam  kebenaran,   meliputi  segala  sesuatu  yang  mewujudkan kesatuan segala sesuatau yang mewujudkan kesatuan segala sesuatu yaitu Brahman. Pengetahua yan lebi tingg disebu Brahman   Widy (Pengetahuan   tentang Brahman)  atau Ataman Widya (pengetahuatentang Atman).
b.   Pengtahuan    yang    lebih    rendah    (apara    Widya).    Pengetahuan    ini    mengenai pengetahua duni yan tampa ini yang   sebenarny ialah   Khayalan Maka sebenarnya pengetahuayang lebih rendah bukan pengetahua n,  tapi bentuk Adiwya.

Adiwya:    Tujuan    hidup    manusia    adala untuk    mengetahu dan    merealisir kebenaran.  Orang  yang  mencapai  tujuan  hidup  itakan  berubah  pikirannya.  Perubahan pikiran ini menghasilkan  kelepasan.3

Menuru Sankara,   apapun  juga  adalah Brahman yang  merupakan  kebersamaan yang mutlak.  Semua perbedaan dan kejamakan merupakan khayalan belaka. Ajara-ajaran yang diajarkan oleh Sankara dapat disimpulkan dalam separoh sloka, yaitu:BRAHMA SATYAM JAGAN MITHYA, JIVO BRAHMAIVA NA APARAH, yang artinya bahwa Brahman (yang  mutlak)  sajalah  yang     nyata,  dunia  ini  tidak  nyata  dan jiva  atau  roh
pribadi tidak berbeda dengan Brahman.4





















4 I Gede Rudia Adiput ra, I Wayan Suarjaya, I Gede Sura. Sattwa Darsana. Jakart a: Yayasan Dharma Sarat hi, 1990. h. 73


DKOMPARASI PEMIKIRAN SANKARA DENGAN RAMANUJA



1.   PemikiraSankara

Sr Sankar merupakan   yang   melahirkan   bentu akhi dar filsafa adwaita, walaupun  yang  pertama  mensistematis  filsafat  ini  adalah  parama  guru  dari Sankara, yaitu    Rs Gaudapada    melalu kary belia Manduky Karika.    Sr Sankara memberikan  sentuhan   akhi dan   sempurn melalui  ulasan  beliau  tentang  Brahma Sutr yan dikena denga Sariraka   Bhasya Filsafa Adwait dari   Sankara merupakan filsafat yang menyatakan bahwa seluruhnya merupakan Brahman, dan perbedaahanyalah  khayalan.  Hal ini tersimpul alam salah satu slokayaitu Brahma Satyam  Jagan  Mithya,  Jivo  Brahmaiva  Na  Aparah yang  berarti Hanya  Brahmanlah yang nyata, dunia ini tidak nyata, dan jiwa atau roh pribadi sama dengan Brahman.
Brahma tertinggi  adalah  tak  berpribadi,  tanpa guna dan  atribut  (nirguna),  tanpa

wujud  (Nirakara),  tanpa  ciri-ciritertentu  (Nirwisesa),  abadi  dan  bukan  pelaku  dan perantara  (akrta).  Beliau  adalah  subyek  penyaksi  dan  tidak  akan  pernamenjadi obyek, Beliau adalah tuggal, tak dapat digambarkan, karena penggambaran akan membentuk  perbedaan.  Itu  pula  sebabnya  dalam  kitab  Upanisad  disebutkan  : Neti, Neti (bukan  ini  dan  bukan  itu).  Bentuk  kalimat  negatif dalam upanisad  ini bukanlah menyatakan   ketiadaan,   tapi  Beliau  adalah  kesemestaan,   tidak   terbatas,   memenuhi segala,  tak  berubahada dengan sendirinya,  pengetahuan dan kebahagiaan itu sendiri. Nirguna  Brahman  dari  Sankara  menjadi Saguna  Brahma(berpribadi)  hanya  karena disebabkan penyauannya dengan maya. Saguna dan Nirguna Brahman bukanlah dua Brahmayang  berbeda  atau  bertentangan,  Beliaadalasatu  dari dua titik  pandang yang    berbeda.    Nirguna    merupakan    yang    lebih    tingg dipandan dar sudut transedental  (Paramarthika),  sedangkan  Saguna  dari  sudut  pandanrelatif (Vyavaharika).
Atman  adalah  sang  diri  yang  nyata  (Swatah  siddha),   Jiwa  atau  roh  pribadi hanyalah  kenyataan  yang  relatif  dan  kepribadiannya  akan  berakhir,  apabila  ia  tidak lagi  menjadi  subyekupadhi yang  tidak  nyata  atau  kondisi  terbatas  yang  disebabkan oleh awidya.  Selama  roh  pribadi  menyamakan  diri dengan  badan  daindriyanya,  ia berpikir,  berbuat,  dan  menikmati,  itu  berarti  ia  masih  berada  dalam kondisi avidya.


Pada saat ia terlepas dari awidya, maka baru menyadari akan kesejatiannya yang tiada lain  adalah  Brahman  yang  mutlak,   sepertihalnya  ether  dalam  sebuah  periuk  yang pecah, maka ia menyatu  dengan semesta.
Alam  semesta  pula  bukanlah  suathayalan,  namumerupakan  kenyataayang relatif  (Vyavaharika   satta) yang   merupakan   hasil  dari maya dan awidya.   Brahman yannyata tampasebagai alam yang berubah melalui mayaMaya merupakan daya misterius  dari Brahman  yang tak terbayangkan,  menyembunyikayang nyata.
Pembebasan  atau  kelepasan  dari samsara  atau  proses  tumimbal lahir  merupakan

penyatuan  dari roh  pribadi dalam Brahmanmelalui pembebasan dari kesalah dugaan yan sala bahw roh   pribadi   berbeda   denga Brahman Karm da bhakti merupakan   prose menuju   jnana Sankar menganjurkan   teori  penampakan  atau pelapisan (adhyasa), seperti halnya tali yang dibayangkan bagai ular pada saat senja.demikian  pula  alam  dan  badan  ditumpangkan  pada  Brahman.  Apabila  manusia mampu   memperoleh   pengetahua tentang   tali  maka   bayangan   tentang  ular  akan lenyap,   demikian  pula  apabila  manusia  memperoleh  pengetahuan  tentang  Brahman, maka  hayalan  tentang  alam  dan  badan  akan  hilang.  Terlepasnya mithya  jnana atau pengetahuan  palsu  akan  mengantarkan  manusia  dalam kecemerlangan  dan  kemuliaan Ilahi yang murni.
2.   PemikiraRamanuja

Pendirfilsafat  wisistadwaita  adalah  RsRamanuja,  disebufilsafawisistadwaita karena penanaman pengertian adwaita atau kesatuan dengan Brahman,  dengan wisesa atau  atribut.  Sehingga  dianggap  sebagafilsafat  monisme  terbatas.  Hanya  Brahman yang ada, sedangkan yang lainnya merupakan perwujudan atau atributnya, Beliau merupakan  satu  keseluruhayang  komplek  walau  kenyataannya  satu.  Apabila  Sri Sankara  menganggap  bahwa  segala  bentuk  perwujudadianggap  tidak  nyata  dan sementara,  sifatnya  hanyalah  hasil  darawidya  ata kegelapan,  maka  menuruSri Ramanuja  atribut  itu  nyata  dan  tetap,  namun  bergantung  pada  pengendaliasatu Brahman.
Filsafa Wisistadwait merupaka Waisnawaism yan mengakui   kejamakan, Brahman atau Narayana hidup  dalam kejamakan bentuk  dari roh-roh (cit) dan materi (acit).   Ramanuja  mensistemasir  filsafat  dari  waisnawaisme  dan  disebut  sebagai  Sri


Waisnawaisme, karena Sri atau Dewi Laksmi dibuat memiliki fungsi penting dalam pembebasaroh.  Ramanuja  menyamakaTuhan  dengaNarayana yang bersemayam di   Waikunth denga Saktiny yait Laksmi  sebagai  Dewi  kemakmuran yang merupakan Ibu Tuhan,  dialah yang memohonkan  pembebasan dari para pemuja.
Brahmaadalasegalanya  namun  bukan  pula  bersifat  serba sama,  karena dalam

dirinya  tekandung  kejamakayanmenyebabkan  dirinya  benar-  benar  mewujudkan diri  dalam  alam  yang  beraneka  warna.  Brahman  dianggap  berpribadi  ,  mengatur segalanya mah kuas dari  alam  semesta,   dihidupi  dan  diresapi  oleh  jiwaNya, sehingga  tidaada tempat untumembedakan antara Saguna dan Nirguna Brahman meresapi  segalanya  damerupakaintisari dari roh,  yanmerupakan antaryamin atau pengatur  batiyanmenjadi satu dengan rohIa merupakan hakekat dari kebenaran (Satya),  kecerdasan  ,  dan  kebahagiaa(ananda),  dimana  materi daroh bergantung kepadanya.  Beliaadalah  penopanalam semesta  daroh  (adhara),  serta penguasa dan     pengendali    (Niyanta).     Jiwa    atau    roh    merupakan    yang    dikendalikan (Niyama/sesa).
Alam dan berbagai perwujudan material keberadaan dan roh-roh pribadi, bukanlahmaya yan tida nyat tetapi   bagian   nyat dari  hakeka Brahman   dan merupakan badan dari BrahmanMateri adalah nyata yang merupakan substansi tanpa kesadaran yang mengalami evolusi (parimana), karenanya ia bersifat abadi namun bergantung dan dikendalikan oleh kehendaTuhanIa membentuk  obyek  pengalaman bagi     roh-roh.      Prakrti     memiliki     3      guna,      yaitusattwa,      rajas, dan tamas, sedangkan suddha      tattwa hanya      memiliki     sifat satwa, suddha     tattwamerupakan substansi  yang   membentu badan   Tuhan   dan   disebu dengan Nity WibhutiNya. Alam yang berwujud merupakan Lila WibhutiNya.
Roh   merupaka prakar dar Tuha yan lebi tingg dar mater karena

merupakan  kesatuasadar  yanmenjadi inti dari TuhanRoh berjumlah tiada batas, bersifat  sadar  datidak  berubah,  tidaterbagiRoh benar-benar pribadi dan secara abadi  berbeda  dengan  Tuhan,  ia  muncul  dari  Brahman  dan  tidak  pernah  di  luar Brahma sepertihalny percika api   dari   sumbe api Roh   menuru Ramanuja digolongkan    menjadi    3    yaitu    :     Nitya    (abadi), Mukta (bebas),    dan    Baddha (terbelenggu).  Roh  yanabadi,  selamanya  bebas  dari belengghidup  dengaTuhan


(Narayana)  di  Vaikuntha,   roh  yang  terbebaskan  sekali  waktu  mengalami  samsara tetapi telah mencapai pembebasan, sedangkan roh terbelenggu terjerat samsara dan berjuang    untuk    mencapa pembebasan.    Roh    yang    terbelengg ole samsara memperoleh  badannya  sesuai  dengan  karma  masa  lalu,  yang  berjalan  dari kelahiran ke kelahiran  berikutnya  hingga  mencapai pembebasan akhir atau moksa.
Moksa  dalam  konsep  Wisistadwait berarti  berlalunya  belenggu  dari  kesulitan hidup  duniawmenuju  semacasurga  (Waikuntha),  disitu  ia  akan  ada  selamanya dalam kebahagiaan pribadi bersama Tuhannamun tetatidak  pernah menjadi identik dengan  Tuhan.  Pembebasan  akhir  ini  dicapahanya  dengan  bhakti,  karunia  Tuhan datanmelalui kepatuha(prapatti)  atau  penyerahan  diri secara  mutlak.  Pembebasan diri  melalui  bhakti,  berkembang  dua  konsep,  yait(markata  nyaya)  atateori kera, bahwa seorang bhakta harus seperti anak kera yang harus mengusahakan dirinya tetap bergantung pada induknya (roh pribadi Narayana), dan yang kedua adalah (marjara nyaya)  atateori anak  kucing,  penyerahan  diri ketika  dibawa  induknya  tanpa usaha
bagi dirinya  sendiri.5



Dar pemapara diata dapa diliha perbedaan   dan   persamaan   pandangan pemikiraantara Sankara dan Ramanuja  antara lain sebagai berikut:
a Perbedaan

1)  Sankara

·  Tuhan  merupakan  realitas  yang  absolut,  keberadaan  manusia  itu  adalah maya karena manusia  dan dunia adalah cerminan  dari Brahman.
·  Jalan pembebasan adalah melalui  JnanaYoga.

·  Konsep  maya  adalah  bahwa  maya  tidak  dapat  dipisahkan  dari Brahman tetapi dapat dibedakan dari dirinya.
·  Dunia  bukanlah  penciptaan  tetapi  ilusi  dari Brahman  didunia  ini dianggap

nyata oleh orang yang tidak menyadari Brahman.

·  Dalam keadaaan bebas Atman identik  dengan Brahman.

·  Brahmaadalah tanpa atribut.




5  ht t ps://blingjamong.wordpress.com/2014/01/28/agama-hindu-sad-darsana,html. Diakses 01 Juni 2017, jam 16:01


2). Ramanuja


·    Tuhan  merupakan   realitas  ini  satu  tetapi  belum  lengkap   jika  bagian- bagiannya  belum digabungkan.
·    Dunia  dengamanusia  ada  saling  ketergantungan,  jika  ada  salasatunya

yang rusak maka keseimbangaakan terganggu.

·    Manusia dengan dunia merupakan realitas Tuhan.

·    Pembebasa dapa dilakukan   dengan   melaksanakan   bakti  yog yang sehingg pembebasa it merupakan   penyatuan   antar Atman   dan Brahmatetapi masih mengenal  individu.
b.   Persamaan

·    Keduanya setuju bahwa Tuhan adalah realitas yang kekal.

·    Tuhan  tidak   tergantung  pada  apapun,   melainkan  manusia  dan  dunia  yang tergantung  pada Tuahan.
·    Keduanya setuju bahwa Atman bersifat murni.

·    Keduanya  setuju  bahwa  jiwa  individu  tidak  diciptakan  oleh  Brahman  tetapi menunjukkan  bagian terkecil dari Tuhan itu sendiri.
·    Keduany setuju   bahwa  ketidakpedulian  (avidya)  yang  menyebabkan  atau melanjutka sifatny y murn karen pengidentifikasi   yan sala maka pikiran, tubuh dan ego sehingga akan terjerumus kedalam ketertarikan dan penderitan.
·    Keduany setuju   bahw untu membebaskan  diri  dari  ketertarikan  maka dilakukan   dengan   jalan   mempelajari  kita suci  dan  melakukan  pekerjaan
tanpa pamrih dan menyerahkan  diri kepada Brahmameditasi dan doa.6














E.  KOMPARASI PEMIKIRAN SANKARA DENGAN KUMARILAH



Dalam  Advait Vedant menyatakan  bahwa  ada  enam  jenis  pramana,   yaitu: pratyaksa  (pengamatan),  anuman(penyimpulan),  upaman(perbandingan),  sabda (kesaksian) arthapat (perkiraan) da anupalabdhi   (tanpa   pengamatan) Pandangan Sankar dan   Kumaril Bhatt berbeda   tentang   kemunculan   Veda.   Kumarila  Bhatta mengataka bahw Veda   tanpa   penyusun maksudny Veda   tida diciptakan   oleh manusia  maupun  oleTuhan.  SedangkaSankara  menyatakan  bahwa  Veda  diciptakan oleh Tuhan, dan keberadaan Veda adalah kekal.
Menurut  Sankara  hubungan  antara  jiwa  dengan  Brahman  tidak   sama  dengan

hubungan  alam  semesta  atau  dengan  Brahman.  Jadi jiwa  tidak  boleh  dipandansebgai kenyataan  sifat  Brahman,  sebab  jiwa  terkena  pengarurajas  datamas,  walaupujiwa adalah Brhaman seutuhnya.
Satu-satunya  relitas  yanga  ada  adalah  Brahman.   Tapi  Brahmna  tidak  tampak sebagai  dunia  yang  objektif,  yakni penjelmaaBrahmasebagai jiwa,  yanmemberikan kekuatan hidup setiap makhluk.
Pendapa Sankar terhadap    pengetahua menuru Kamarilah,    Weda   tidak memiliki   penyusun,bai manusi maupu Tuhan aka tetapi   Sankar mengajarkan bahwa  TuhanlayanmenurunkaajaraWeda.  Sekalipun  demikiaWeda  bukanlah hasil karya  Tuhan  dalam arti yang biasasebaTuhan menurunkan wahyu yang diterima oleh para Resi yang dihimpun menjadi Weda. Sankara juga mengatakan Weda akan tiada kembalipada  saat  dunia  pralaya  (akhir  jaman)  kemudian  akan  muncul  kembali  pada jaman berikutnya.
Ada  dua  macam  pengetahuan  yaitu:  pengetahuan  yanlebitinggi (para  widya) dan   pengetahuan   yang   lebih   rendah   (apar widya pengetahuan   yang   lebih   tinggi didalamnya    mengandung    segala    macam    kebenaran,meliputi    sesuatu    yang    lebih mewujudka segal macam   kebenaran meliputi   segal sesuat yan mewujudkan kesatua segal sesuatu   yaitu   Brahman Pengetahuan   yang   lebih   rendah   mengenai pengetahua dunia    yan tampak    ini,    yan sebenarny adala khayala belaka. Sarana      untuk      mencapai      kelepasan      atau     menunggalnya      dengan      Brahman adalah:     Melakukan  disiplin  yang  prakti yang  disebut  dengan  Wairagya  yaitu  sikap


tidak tertarik kepada duniawi. Orang yang berhasil melakukan itu, akan mendapatkan kecakapan  untuk  membedakaantara  hal-hal yang  bersifat  sementara  dayang  bersifat kekal,  untuk  meniadakan  keinginan  guna  menguatkan  kegairahan  melaksanakan  disiplin dan   menghindari  kesusahan  untuk   mendapatkan  ketenangan  dan  kesederhanaan  serta kesediaan menangkal diri.
Berusaha  mendapatkan  pengetahuatentang  kebenarayantertinggi (jnana) dan mengubah   pengetahuan   itu   menjadi  pengalaman   yang  langsung,   yaitu  dengan  belajar kepada   gur mengenai   ajara adwaita sehingg pengetahua benar-bena bahwa Brahma adalah   Atman sehingg lanjutny berusah mencerminkan   pengetahuan   itu
didalam hidupnya  dan akhirnya  merenungkan  pengetahuayang langsung.7













































BAB III

PENUTUP



KESIMPULAN



Sankara  atau  biasa  juga  disebut  dengan  nama  Adi  Sankaracharya,  ia lahir  dari pasangasuami istri yang bernama Sri Sheoguruji dan Mata Subadra  pada tahun 778M dan meninggal pada tahun 820M   pada usia 32 tahun. Sankara Dia adalah seorang tokoh filsuf  suci Hindu teragung dan dianggajuga sebagai reinkarnasi dari dewa Siwa.

Sankara  adalah  pendiraliran  filsafat  Advaita,  karyanya  dalam bahasa  sanskerta menghimpun  doktriadvaita,  persatuan atman dan nirguna brahmanyaitu brahman tanpa atribut.  Karya-karyanya  menguraikan  pemikiran-pemikirayanterdapat  dalam Upanishad. Ia juga menulis  penafsiraterhadap suplemen-suplemen  Weda.

Menurut    pemikiran    Sankara    apapu jug adalah Brahman yan merupakan kebersamaan yang mutlak.  Semua  perbedaan dan kejamakan merupakan khayalan belaka. Ajara-ajaran yang diajarkan oleh Sankara dapat disimpulkan dalam separoh sloka, yaitu:BRAHMA  SATYAM  JAGAN  MITHYA,  JIVO  BRAHMAIVNAPARAH, yang  artinya  bahwa  Brahman (yang  mutlak)  sajalah  yang    nyata,  dunia  ini tidak  nyata dan jiva atau roh pribadi tidak berbeda dengan Brahman.
Pemikiran Sankara dengan Ramanuja dan Kumarilah mempunyai kesamaan dan perbedaan baik mengenai  BrahmanAtman,  pengetahuan  dan lain sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA






·  I Gede Rudia Adiputra,  I Wayan Suarjaya, I Gede Sura. 1990. Sattwa Darsana. Jakarta: Yayasan Dharma Sarathi.
· I Wayan Maswinara.2006.  Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darsana Samgraha). Surabaya:

paramita.

· Matius Ali.  2010.  Filsafat India Sebuah Pengantar Hinduisme dan Budhaisme. Jakarta:

sanggar luxor.




1 komentar :

Anonim mengatakan...

The merit casino mobile site【WG】legit casino
the 메리트 카지노 고객센터 merit casino mobile site,【WG98.vip】⚡,legit casino,legit casino,the merit casino site,freespins casino mobile site,legit casino,freespins casino mobile site,best 온카지노 slots 인카지노 casino,best

Posting Komentar

 

Makalah Lengkap © 2015 - All Rights Reserved | Copyright by Makalah kel 11