HINDUISME PA4B 2017

            Pandangan ( Darsana) dari Swami Vivekananda  adalah seseorang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan agama hindu karena dengan pandangan-pandangan Beliau mengenai hakekat Brahman, pandangan tentang semua ciptaan dan bagaimana kita mencapai kesempurnaan atau pelepasan dari belenggu maya, sangatlah penting untuk kita mempelajari hasil pikiran Beliau. Dalam ajaran Darsana ini terdapat banyak pandangan yang berbeda-beda  seperti Nyaya adalah ajaran filsafat yang sangat menjunjung tinggi otoritas Veda, Vaisesika adalah ajaran filsafat yang bersifat realisme pluralistik yang berarti bahwa keanekaragaman merupakan jiwa alam semesta dan hakekat alam semesta ini, Purwa mimamsa yang mendasarkan semua ajaranya berdasarkan semua ajaran-ajaran yang terdapat dalam Veda, dan masih banyak Darsana yang lain,begitu juga dengan pandangan Svami Vivekananda ini, Beliau mendasarkan pandangannya kepada Vedanta (veda = pengetahuan suci, anta = akhir,simpulan) . Dan inti sari Vedanta adalah penegasan dari kemuliaan dari manusia. Oleh sebab itu kita sangat perlu untuk mempelajari ajaran yang dikemukakan oleh Swami Vivekananda ini. Di dalam pembahasan beliau, beliau menekankan tentang ajaran ketuhanan, tentang hakekat atman(jiwa), pembahasan mengenai maya, dan pelepasan (moksa). Dalam memperoleh pandangannya ini, diperoleh melalui pendidikan yang Beliau alami dan renungan yang mendalam tentang arti kehidupan ini dan beeliau berusaha untuk menciptaka ajaran yang mudah untuk dicerna untuk khalayak umum. Hampir semua ajaran beliau dapat diterima oleh masyarakat , terbukti dengan semua perjalanan Beliau ke negara barat,dan semua penghargaan yang Beliau peroleh.

 

Hakekat Agama Universal Menurut veda suatu agama dikatakan baik apabila agama dalam agama tersebut menyangkut segala aspek kehidupan, mulai dari ajaran tentang pikiran , dan ajaran yang mengatur tingkah laku manusia sesuai dharma. Untuk membuktikan apakah ajaran wedanta tersebut layak digunakan atau tidak maka semua ajaran tersebut dikuasai oleh raja-raja yang langsung diamalkan melalui pemerintahan suatu negara, karena jika wedanta tersebut diberikan kepada pendeta & pertapa maka ajaran tersebut akan terhenti,karena kita tahu mereka yang sudah menempuh jalan sanyasin atau sudah mulai menjauhi dari segala ikatan keduniawian, maka mereka akan mengasingkan diri bahkan bertapa berhari-hari, bertahun-tahun kepuncak gunung, atauhutan , untuk menemukan hakekat kehidupan.  Maka secara tidak langsung semua ajaran yang mereka pelajari akan dibawanya kemanapun dia pergi, dan hanya mereka yang tahu akan ajaran tersebut. Tetapi dalam perkembangannya manusia berfikir tentang bagaimana mempraktekan Vedanta dengan praktis,dan kemudian merambah kehal yang bersifat filsafat.

Kebenaran menurut mareka bukanlah suatu teori–teori yang rumit, tetapi mereka berpandapat bahwa semua ajaran tersebut dapat dipelajari melalui semua aspek yang ada di alam , dengan jalan penyelidikan yang sabar dan penemuan mereka akan menemukan suatu kebenaran ,tanpa harus menggunakan pemikiran orang lain, yang mencari suatu kebeneran dengan  logika atau pikiran rasional mereka.
Setelah mereka meneliti tentang isi Vedanta, mereka mengetahui tentang inti sari dari ajaran vadanta yaitu tentang ajaran tat twmasi yang berarti “engkau adalahaku” yang mengajarkan tentang kesetaraan semua mahluk hidup dan dan persamaan atman dengan sang pencipta atau Brahman itu sendiri , karena kita tahubahwa semua mahluk hidup berasal dari sumber yang sama,dan tujuan akhir yang sama, yaitu Brahman atau mencapai Moksa .

 

Kesimpulan dari semua pemikiran tentang Vedanta mengatakan bahwa jiwa manusia selalu murni tidak akan pernah mati dan tidak akan terpengaruh dengan semua hal keduniawian ,dan semua kekuatan dan kejayaan atman  ada dalam dirikita sendiri, maka oleh karena itu kita wajib untuk mempercayai bahwa tuhan (Brahman) akan selalu menyertai kita dalam semua hal yang kita lakukan ,ada dalam diri kita dan selalu mengawasi perbuatan kita. Berbeda halnya dengan orang yang menganggap Tuhan itu tidak ada. Tuhan berada diluar mereka, dalam Vedanta mereka disebut orang-orang yang atheisme.
Agama yang universal tidak bisa dibangun oleh satu agama yang memasukan pengikut dari agama lain untuk berpindah ke agama mereka. Tetapi semua terbangun karena adanya keberagaman dan kesinambungan dari agama-agama yang berbeda, yang saling melengkapi dan menuntun manusia kejalan yang benar. Semua agama padahal kekatnya sama karena yang menciptakan ajaran yang benar dan mempunyai tujuan yang sama. Agama adalah manusia itu sendiri, dan semua itu berasal dari pemikiran dan pandangan manusia yang berbeda .

 

PANDANGAN TERHADAP TUHAN

 

Dalam pembahasan ini Vedanta mempunyai tema atau cara pandang untuk melihat Tuhan dalam segala, sifat dan hakekatnya, yang bermakna kita sebagai mahluk ciptaannya harus mengakui Tuhan itu ada dalam segala hal, tempat, waktu dan segala-galanya yang manusia alami. Dikatakan juga, ada baiknya memuja Tuhan disebuah altar pemujaan, tetapi kita sudah mengetahui bahwa semua ruang dimensi ini adalah altarNya. Terciptalah sebuah pertanyaan, mengapa kita tidak memujanya di semua tempat?,  dan tercipta juga pemikiran “ataukah Ia adalah kesadaran dalam diri manusia yang paling Agung dibandingkan dengan semua altar?”.
Dalam hal ini prinsip yang melatar belakangi ajaran ini adalah suatu simbolisme , atau bagaimana cara kita untuk menyimboliskan keberadaan Brahman, mungkin dengan cara menyebutnya dengan berbagai nama, dari manifestasinya (Nirguna brahman). Semua itu bertujuan agar kita lebih fokus dan hikmat ketika kita merenung memohon kepadanNYA. Selain dengan teknik tersebut kita juga dapat menyimbolkannya dngan gambar-gambar tentang manifestasi Tuhan atau Sang Yang Widhi, karena kita tahu bahwa dengan kita selau ngat kepada Tuhan maka kita akan senantiasa dibimbing dan selalu da jalan dharma. Dalam hal ini Swami vivekananda mempunyai pandangan terhadap Brahman; Tuhan yang impersonal, dan aka membahas tentang manfaat dari konsep Tuhan yang impersonal.

 

Tuhan  itu sebenranya bersifat impersonal  yaitu bersifat universal atau menyeluruh, tidak memihak pada satu hal apapun, hanyalah manusia yang memiliki sifat personal yaitu sifat –sifat yang  menyendiri atau individual. Dalam vedanta mengatakan “tidak ada sesuatupun yang bukan tuhan”, itu bararti bahwa disetiap mahluk hidup dan benda yang ada disetiap alam semesta mempunyai unsur ketuhanan , jadi bagaimanpun kita harus menghormati dan mengasihi semua yang ada di alam semeta ini. Satu-satunya Tuhan yang dapat dipuja didunia ini adalah manusia itu sendiri, jadi secara tidak langsung konsep ini menganut konsep Saguna Brahman yang mengatakan  Tuhan ini dapat diwujudkan, atau dapat disimboliskan menjadi benda berwujud materi dan maka tidak salah jika kita menghormati Orang tua seperti halnya Tuhan yang ada didunia ,karen orang tua kita bisa lahir didunia ,dan vedanta mengatakan jika  “engkau tak bisa memuja Tuhan dalam bentuk maka tidak ada gunanya lagi memuja yang lain”. Selain itu vedanta juga menuturkan bahwa “manusia mempunyai jalannya sendiri, tetapi jalan tersebut bukanlah suatu tujuan manusia” ,tujuan manusia adalah Moksa, yang berarti suatu kelepasan, yaitu lepasnya atman dari semua ikatan keduniawian, dan dari karma wasana yang  mereka punya. Semua kegiatan pemujaan terhadap  Tuhan ,yang mengatakan Tuhan ada dimana-man itu tidaklah salah kerena dalam Vedanta dikatakan “ Ia yang engkau puja sebagai sesuatu yang tidak engkau ketahui , aku puja waktu , Engkau hidup malalui-NYA dan Ia adalah saksi abadi dari jagat raya ini ,Ia yang dipuja oleh semua weda ,Ia yang selalu ada sebagai yang abadi ,Ia ada diseluruh jagat raya  yang ada, IA adalah cahaya dan kehidupan di jagat raya ini, jika “AKU “ tidak ada dalam dirimu , maka engkau tidak akan bisa melihat matahari, semuanyaakan menjadi gelap, jika Ia bersinar maka anda akan melihat dunia”[4]. Dalam penuturan tersebut dikatakan betapa besar kemahakuasaan tuhan,, Ia ada dalam seluruh dimensi ,disetiap diri manusia dan semua unsur yang ada di alam semesta, Ia mencakup segalanya. Maka tidaklah salah jika didalam diri manusia tedapat Tuhan, seperti yang dikatakan oleh Svami vivekananda  disetiap diri manusia tedapat Tuhan itu sendiri.

 

Manfaat dari konsep impersonal ini adalah sebagai cara untuk memecahkan pemikiran yang mengatakan Tuhan itu sempit dan terbatas ,karena penyempitan dari arti Tuhan itu dapat memicu fanatisme yang dapat membuat berbagai perang dan semua permusuhan yang sudah terjadi,yang berkedok agama. Dalam konsep Tuhan yang Impersonal memnganggap semua ciptaanya sama tanpa ada perbedaan sedikitpun ,tetapi Tuhan bisa personal dan Impersonal dalam waktu yang bersamaan ,dalam hal ini Tuhan mempunyai dua sifat  tersebut,karena kedua sifat itu karen semua itu  mempunyai kaitan yang sangat erat,dengan adanya konsepsi personal maka akan mempersempit tentang tanggapan manifestasi tuhan yang sangat banyak, dan akan tercipta penspesialisasian manifestasi Tuhan ,yang sangat banyak, sebaliknya jika konsep impersonal maka akan memperluas tentang pandangan terhadap Tuhan yang tadinya masi terkotak-kotak,yang mengakibatkan fanatisme golongan yang mempunyai kepentingan pribadi/golongan Tuhan yang  personal bersifat dualis yang menegakan niai-nilai dengan memberiakn suatu sangsi atau hukuman , tetapi dalam menjalankan etika  tidak ada moralitas yang melandasinya. Kasih universal bisa memancar dari hati ketika kita melihat  seluruh  jagat raya sebagai satu mahluk hidup dan semua orang  adalah  kita sendiri.

 

Jadi kesimpulan mengenai pandangan secara filsafat Vivekananda adalah bahwa beliau menyerap dan mentoleir beragam pandangan di bidang ke agamaan dimulai dari pemikiran maju seperti pemikiran Vedenta, banyak lagi seperti pemikiran Arca, pemikiran Budha, pemikiran Atheis Jaina dan Carwaka. Pandangannya tentang manusia yaitu bahwa manusia harus mempunyai sifat berani seperti Singa, karena dengan begitu manusia dapat menghilangkan rasa takut yang dimana rasa takut tersebut merupakan dosa besar dan mengarah kepada kematian, dan harus pula disadari bahwasannya sifat dasar dari manusia itu sedniri adalah baik, dan tugas manusia selama hidupnya yaitu selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Dalam hubungannya dengan dunia yaitu pemikirannya mengarah pada Ramajuna bahwasanya adalah dalam melihat dunia  ini merupakan ajang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan suatu Karma dan juga merupakan suatu peluang untuk mencapi sebuah pembebasan (Moksa). Dalam hubungannya dengan dunia ini bahwasanya ialah dalam melihat sebuah Objek dan Subjek Indra harus didasari dengan hati atas cinta kasih yang mempunyai persepektif yang tidak berbeda dalam melihat objek keduniawian dan objek keTuhanan, untuk mencapai pembebasan tersebut dapat dilakukan dengan jalan Bhakti. Dan untuk objek Tuhan itu sendiri diperluas dan tidak terbatas pemahamannya, dimana semua yang ada didunia ini merupakan manifestasi dari Tuhan, maka atas pemahamannya itu didalam diri manusia terdapat Tuhan yang bersinar untuk melihat jagat raya ini, dan membawanya pada kehidupan yang sebaik-baiknya.

 

 

 

KARYA-KARYA VIVEKANANDA DALAM AGAMA HINDU