Liat Lebih Jelas di Google Drive
CANANG BUAH TELU BENTUK UPAKARA YANG UNIK DALAM UPACARA AGAMA HINDU DI DESA ADAT JULAH KABUPATEN BULELENG
(Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna)
Oleh :
Ni Nyoman Suastini
(Program Studi Pendidikan Agama Hindu STKIP Agama Hindu Singaraja)
Hal (1-60)
Berdasarkan uraian seperti yang telah disajikan
di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Canang
buah telu memiliki bentuk yang sederhana, di mana canang tersebut terbuat dari beberapa unsur yaitu tamas yang berbentuk budar
di atasnya dan bentuk swastika
di bawahnya sebagai alas, dua daun pisang, tiga daun sirih (base), satu kojong pamor, sepasang daun intaran dan 3 buah pinang. Susunan dari
pembuatan canang buah telu yaitu dari
menyiapkan tamas, kemudian taruh dua
daun pisang yang mana daun pisang yang potongannya lebih besar di bawah dan
yang lebih kecil di atas daun pisang yang lebih besar; setelah itu barurah daun
sirih yang telah disusun dari yang terkecil paling bawah hingga yang paling
besar, di atasnya berisi kojong pamor
dan di atas kojong pamor ditaruh
sepasang daun intaran kemudian tiga biji buah pinang yang utuh.
2. Fungsi Canang Buah Telu secara
umum sebagai penguhubung dengan Hyang Widhi Wasa. Fungsi Canang Buah Telu pada khususnya adalah
sebagai sarana upacara
untuk menyambut kehadiran Hyang Widhi Wasa. Adapun fungsi yang lain
yaitu (1) sebagai lambang perjuangan hidup manusia dengan selalu memohon
perlindungan kehadapan Beliau, (2) sebagai lambang menumbuhkan keteguhan,
kelanggengan dan kesucian pikiran, dan
(3) sebagai lambang jati diri hidup manusia.
3. Makna dari tamas berbentuk
bundar adalah melambangkan Ista Dewata,
dan di bawahnya berbentuk Swastika,
sedangkan daun pisang memiliki makna kesucian yang harus di belat atau dijaga kesuciannya, daun
sirih memiliki makna menjaga keseimbanggan Tri
Bhuwana di mana daun sirih melambangkan Bhatara
Wisnu, kojong pamor melambangkan Iswara sebagai pemralina, sepasang daun intaran melambangkan bunga yaitu
ketulusiklasan, dan yang terakhir tiga biji buah pinang 2. melambangkan
Tri Murti sebagai penguasa alam
semesta.
0 komentar :
Posting Komentar