Kata Pengantar


Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Tugas ini. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Tugas ini dibuat untuk memberikan kemudahan kepada teman-teman khususnya yang ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih dalam tentang Agama Hindu.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman–teman seperjuangan kamiyang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikanTugas ini.

Dan kami harap Tugas ini dapatbermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Kamijuga menyadari dalam pembuatan Tugas ini masih terdapat banyakkekurangan, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman agar dapatmembangun bagi penyempurnaan Tugasini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Sabtu, 03 Juni 2017

E-JURNAL CANANG BUAH TELU UPACARA AGAMA HINDU



Liat Lebih Jelas di Google Drive

CANANG BUAH TELU BENTUK UPAKARA YANG UNIK DALAM UPACARA AGAMA HINDU DI DESA ADAT JULAH KABUPATEN BULELENG
(Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna)

Oleh :
Ni Nyoman Suastini
(Program Studi Pendidikan Agama Hindu STKIP Agama Hindu Singaraja)

Hal (1-60)

Berdasarkan uraian seperti yang telah disajikan
di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Canang buah telu memiliki bentuk yang sederhana, di mana canang tersebut terbuat dari beberapa unsur yaitu tamas yang berbentuk budar

di atasnya dan bentuk swastika di bawahnya sebagai alas, dua daun pisang, tiga daun sirih (base), satu kojong pamor, sepasang daun intaran dan 3 buah pinang. Susunan dari pembuatan canang buah telu yaitu dari menyiapkan tamas, kemudian taruh dua daun pisang yang mana daun pisang yang potongannya lebih besar di bawah dan yang lebih kecil di atas daun pisang yang lebih besar; setelah itu barurah daun sirih yang telah disusun dari yang terkecil paling bawah hingga yang paling besar, di atasnya berisi kojong pamor dan di atas kojong pamor ditaruh sepasang daun intaran kemudian tiga biji buah pinang yang utuh.
2. Fungsi Canang Buah Telu secara umum sebagai penguhubung dengan  Hyang Widhi Wasa. Fungsi Canang Buah Telu pada khususnya adalah sebagai sarana upacara untuk menyambut kehadiran  Hyang Widhi Wasa. Adapun fungsi yang lain yaitu (1) sebagai lambang perjuangan hidup manusia dengan selalu memohon perlindungan kehadapan Beliau, (2) sebagai lambang menumbuhkan keteguhan, kelanggengan dan kesucian pikiran, dan  (3) sebagai lambang jati diri hidup manusia.
3. Makna dari tamas berbentuk bundar adalah melambangkan Ista Dewata, dan di bawahnya berbentuk Swastika, sedangkan daun pisang memiliki makna kesucian yang harus di belat atau dijaga kesuciannya, daun sirih memiliki makna menjaga keseimbanggan Tri Bhuwana di mana daun sirih melambangkan Bhatara Wisnu, kojong pamor melambangkan Iswara sebagai pemralina, sepasang daun intaran melambangkan bunga yaitu ketulusiklasan, dan yang terakhir tiga biji buah pinang 2.      melambangkan Tri Murti sebagai penguasa alam semesta. 

0 komentar :

Posting Komentar

 

Makalah Lengkap © 2015 - All Rights Reserved | Copyright by Makalah kel 11